Buah pinang adalah makanan kesukaan orang Papua.
Jika ditilik dari sisi budaya, pinang juga berfungsi untuk mempererat tali
persaudaraan sesama masyarakat Papua.
Secara
ekonomis, pinang juga membantu pendapatan
keluarga masyarakat Papua terutama mama-mama di Pasar. Pinang dijual
dengan harga yang bervariasi dimana yang pertumpuk dijual seharga Rp
5.000. Sedangkan
pinang ojek, .(he..he asyik juga nih kedengarannya..) dijual seharga Rp.
1.000 rupiah. Jadi kalau
pinang ojek artinya pada waktu membeli pinang biasanya si pembeli
tersebut langsung memakan buah pinang tersebut lengkap dengan kapur
dan lain sebagainya,” ya ibaratnya tahan ojek langsung naik dan bayar
bila sudah sampai ditujuan....he..he apa hubungannya...?
Makan pinang bagi warga Papua adalah telah menjadi kebiasaan hari-hari
layaknya seperti mengunya permen. Jika disepanjang terlihat banyak
ceceran seperti darah, jangan khawatir itu bukan akibat perkelahian tetapi hanya ludah buangan para
pengunya pinang.
Sayangnya jalanan kota ini kotor dengan noda merah, dari pinang yang menjadi makanan favorit orang papua,
namun walau demikian biasa bercak-bercak merah yang biasanya terdapat
di jalan-jalan atau tempat pembuangan sampah akan hilang dengan
sendirinya apabila tiba-tiba turun hujan....tapi yg agak repot apabila
ludah pinang tersebut di semburkan ke tembok...mungkin bagi yang
melihatnya terutama petugas kebersihan akan mengatakan dalam hatinya
"..capeee. dehhh. " tetapi inilah budaya makan pinang masyarakat Papua, terlihat asyik dan sangat unik jarang diketemukan di daerah-daerah lain.
Dan buat teman-teman yang mungkin sering mengkomsumsi Pinang...tidak
perlu kuatir...karena kemungkinan makan pinang akan lebih menyehatkan
dan memperkuat gigi, walau memang sedikit terlihat aneh bagi yang belum
terbiasa melihatnya, namun inilah tradisi yang mungkin tidak akan pernah
hilang bagi saudara-saudara kita di tanah Papua.
1 komentar:
really nice post! I like it! visit my blog too,, simonchild23.blogspot.com :)
Posting Komentar