Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua
yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit
kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa
barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasanya
menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran,
umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.
Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia.
Tas Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua, tas tradisional
Noken ini sendiri memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan
kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah
Pegunungan Puncak.
Tas Noken ini sendiri memiliki ukuran yang bervariasi, bahkan ada yang
berukuran besar yang biasa dipakai oleh mama-mama yang bekerja sebagai
petani dan mampu mengankat bahan hasil bumi yang cukup berat dengan
menggunakan tas noken ini, dan uniknya lagi ini digunakan dengan memakai
jidat atau bagian depan kepala mereka dengan mengalungkannya ke arah
belakang punggung mereka, dan untuk tas noken yang berukuran kecil biasa
dipergunakan oleh siswa-siswa pelajar asli putra-putri daerah Papua
untuk dipergunakan sebagai tempat buku dan keperluan belajar di bangku
sekolah maupun di kampus.
Dan selebihnya lagi biasanya tas Noken ini oleh pendatang yang biasa
berkunjung ke Papua sebagai bahan oleh-oleh yang dibawah kedaerah
masing-masing sebagai hiasan atau oleh-oleh bagi sanak keluarga mereka
dikarenakan tas tersebut terlihat unik dipandang mata.
Noken merupakan kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas. Ada
250 etnis dan bahasa di Papua, namun semua suku memiliki tradisi
kerajinan tangan Noken yang sama. Fungsi Noken sangat beragam. Namun,
Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman
hasil panen, sampai barang-barang belanjaan. Noken yang kecil biasa
dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga
dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu.
Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut noken dengan berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan. Noken berbahan benang nilon dan serat kulit kayu tersebut dijual dengan harga rata-rata Rp 100 ribu - Rp 300 ribu tergantung ukuran. Warna-warni nan ceria dari tas ini menjadi kekhasan tersendiri.
Yang menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja yang boleh membuat Noken. Membuat Noken sendiri dahulu bisa melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Dahulu Noken dibuat karena suku Papua membutuhkan sesuatu yang dapat memindahkan barang ke tempat yang lain. Tapi sekarang para wanita di Papua sudah jarang yang bisa membuat Noken padahal itu adalah warisan budaya yang menarik.
Sampai noken Papua dinominasikan dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak karena dianggap sebagai ikon khas Papua yang mulai ditinggalkan masyarakat.
Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut noken dengan berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan. Noken berbahan benang nilon dan serat kulit kayu tersebut dijual dengan harga rata-rata Rp 100 ribu - Rp 300 ribu tergantung ukuran. Warna-warni nan ceria dari tas ini menjadi kekhasan tersendiri.
Yang menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja yang boleh membuat Noken. Membuat Noken sendiri dahulu bisa melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Dahulu Noken dibuat karena suku Papua membutuhkan sesuatu yang dapat memindahkan barang ke tempat yang lain. Tapi sekarang para wanita di Papua sudah jarang yang bisa membuat Noken padahal itu adalah warisan budaya yang menarik.
Sampai noken Papua dinominasikan dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak karena dianggap sebagai ikon khas Papua yang mulai ditinggalkan masyarakat.
1 komentar:
Selamat buat warga Papua atas penghargaan diakuinya Noken oleh Unesco. Semoga lebih banyak budaya warisan Bangsa Indonesia tidak diklaim oleh negara tetangga.
Salam,
Verdi
Posting Komentar